Oleh: Ruta, di Bumi
Aku bisa menjadikanmu, kekasih
Tetapi aku juga bisa menjadi lara mu.
Begitu ucap mu,
Sebelum kayu itu direnggut api yang menjadikannya abu.
Pada dahan yang telah basah dihujani air mata
Aku bersaksi dibawah langit, dan tentu kakiku masih menapakki tanah basahnya.
Bahwa Aku, "Perempuan yang akan selalu mencintaimu sepanjang waktu".
Hanya pada ilahi kekalahanku
Bawalah aku pada ombak dilaut
Dimana kita berdua akan berada disebuah perahu kayu
"Biru, membiru, semakin biru". Kau siap, sayang? tenggelam bersamaku.
Maka itu, jadikan aku kekasih akhir hayat mu, sayangku.